Showing posts with label kisah inspiratif. Show all posts
Showing posts with label kisah inspiratif. Show all posts

Sebaik-baik ilmu dan amal adalah sesuatu yang tidak ditampakkan di hadapan manusia


Al Fudhail bin ‘Iyadh

Ibnul Mubarok mengatakan, “Jadilah orang yang suka mengasingkan diri (sehingga amalan mudah tersembunyi, pen), dan janganlah suka dengan popularitas.”

Az Zubair bin Al ‘Awwam mengatakan, “Barangsiapa yang mampu menyembunyikan amalan sholihnya, maka lakukanlah.” 
Ibrahim An Nakho’i mengatakan, “Kami tidak suka menampakkan amalan sholih yang seharusnya disembunyikan.”
Sufyan bin ‘Uyainah mengatakan bahwa Abu Hazim berkata, “Sembunyikanlah amalan kebaikanmu sebagaimana engkau menyembunyikan amalan kejelekanmu.” 

Basyr Al Hafiy mengatakan, “Tidak selayaknya orang-orang semisal kita menampakkan amalan sholih walaupun hanya sebesar dzarroh (semut kecil). Bagaimana lagi dengan amalan yang mudah terserang penyakit riya’?” 

Imam Asy Syafi’i mengatakan, “Sudah sepatutnya bagi seorang alim memiliki amalan rahasia yang tersembunyi, hanya Allah dan dirinya saja yang mengetahuinya. Karena segala sesuatu yang ditampakkan di hadapan manusia akan sedikit sekali manfaatnya di akhirat kelak. 
Sebaik-baik ilmu dan amal adalah sesuatu yang tidak ditampakkan di hadapan manusia.”

Bagaimana Kehidupan Anda?



Kita mendapatkan karunia dari cinta, tetapi cinta itu seperti tanaman. Anda tidak bisa hanya sekedar menerimanya, dan menyimpannya, atau hanya berpikir tanaman itu akan tumbuh dengan sendirinya. Anda harus tetap menyiramnya. Anda harus benar-benar memperhatikannya dan memeliharanya.  (John Lennon)

Bagaimana dengan kehidupan anda?
Yang saya maksud adalah anda berbagi cinta dengan dunia anda.

Apakah anda memutuskan untuk berbagi dengan sekitar anda meski keadaan sulit?
Dapatkah anda mengendalikan keegoisan untuk merespon lingkungan anda dengan kasih sayang?
Dengan kata lain, apakah anda hidup berdasarkan cinta?

Saya akan menceritakan sebuah kisah seorang anak muda yang selalu marah dan mengecam semua orang dengan kata-kata yang sangat menyakitkan.
Suatu hari ia pergi kerumah kakeknya. Setelah sampai di rumah kakeknya, pemuda itu diberi tugas untuk membetulkan pagar rumah. Pemuda itu kemudian mengambil peralatan yang diperlukan.  Pemuda itu mulai memaku papan-papan pagar itu. Pemuda itu tidak bisa berhenti sampai paku-paku itu masuk di papan yang tebal. Pemuda itu sempat kesal dan memaki kakeknya.
Kemudian neneknya menyuruh pemuda itu merapikan papan-papan yang tidak digunakan. Mulailah pemuda itu menarik keluar paku-paku yang terbenam kuat pada papan-papan yang besar. Tentu saja, itu jauh lebih sulit daripada membenamkan paku-paku itu ke papan.  Ketika pemuda itu telah selesai melaksanakan tugasnya, ia memeluk kakek dan neneknya lalu berkata, "Aku minta maaf karena sering berkata kasar pada kalian, tapi aku ingin tahu apakah permintaan maaf itu seperti menarik keluar salah satu paku itu dan akan selalu meninggalkan lubang di dalamnya?” Kemudian neneknya menjawab, “Melukai perasaan orang dengan kata-katamu ibarat membuat lubang di papan itu, walaupun paku yang kamu benamkan telah ditarik keluar akan tetap meninggalkan lubang pada papan itu”.

Perhatikan keputusan yang anda buat, apakah anda berpikir lebih cepat untuk tidak mengatakan perkataan yang akan menyakiti orang lain, atau anda akan berbicara lebih cepat dari pikiran anda sehingga anda hanya akan menyesali perkataan yang pernah anda ucapkan. Sekali anda mengatakan yang salah maka akan mengakibatkan efek domino di kehidupan anda.

Cerita Tentang Mimpi, Ayam dan Elang



Sumber : Vemale.com
Oleh: Agatha Yunita
Suatu hari, hiduplah seekor elang yang menyimpan telur-telurnya di atas pohon tinggi. Di dalam sarangnya, keempat telur sama-sama menunggu untuk menetas dan menikmati hidup.
Tak disangka, sebuah gempa bumi datang dan menjatuhkan sebutir telur ke bawah. Beruntunglah telur tersebut tidak pecah dan jatuh di semak-semak dekat dengan peternakan ayam. Seekor induk ayam melihat telur tersebut kemudian membawanya pulang.
Merasa iba, tanpa berpikir panjang ia mengeraminya. Merawat dan memberikannya kehangatan, dan